tangkasnet

Popularitas Hopeless Records Band Neck Deep Tahun Ini Di Dunia Digital

Neck Deep adalah band pop punk asal Wales yang dibentuk pada tahun 2012. Band ini terdiri dari Ben Barlow (vokal), Matt West (gitar), Sam Bowden (gitar), Fil Thorpe-Evans (bass), dan Dani Washington (drum), Awalnya, Ben Barlow dan Lloyd Roberts (gitar) mulai menulis lagu bersama di kamar mereka saat mereka masih remaja. Mereka kemudian merekrut Matt West, Fil Thorpe-Evans, dan Dani Washington untuk membentuk Neck Deep.

Pada tahun 2012, Neck Deep merilis demo berjudul “What Did You Expect?” yang segera menarik perhatian banyak penggemar pop punk. Kemudian pada tahun 2013, mereka merilis mini album debut mereka “Rain in July” dan “A History of Bad Decisions” yang sukses di pasar indie, Album penuh pertama mereka “Wishful Thinking” dirilis pada tahun 2014 dan mencapai peringkat ke-40 di UK Albums Chart. Album ini juga mendapat sambutan positif dari para kritikus musik, Setelah sukses dengan “Wishful Thinking”, Neck Deep merilis album kedua mereka yang berjudul “Life’s Not Out to Get You” pada tahun 2015. Album ini berhasil menduduki peringkat ke-8 di UK Albums Chart dan mencapai sukses internasional.

Neck Deep terus merilis album dan tur secara aktif, dan mereka menjadi salah satu band pop punk terkemuka di dunia saat ini. Dalam perjalanannya, mereka juga mengalami beberapa pergantian personil seperti keluarnya Lloyd Roberts pada tahun 2018 dan penggantinya Sam Bowden. Namun, band ini tetap eksis dan terus berkarya hingga sekarang, Pada tahun 2017, Neck Deep merilis album ketiga mereka yang berjudul “The Peace and The Panic”. Album ini memperluas eksplorasi musik mereka dan mencakup berbagai elemen dari pop punk hingga rock alternatif. Album ini sukses dan memuncaki peringkat ke-4 di UK Albums Chart.

Pada tahun 2018, Neck Deep kembali merilis mini album berjudul “The In Bloom Sessions” yang menampilkan lagu-lagu dari “The Peace and The Panic” dalam versi akustik, Setelah sukses dengan beberapa album dan tur dunia, pada tahun 2020 Neck Deep merilis album keempat mereka yang berjudul “All Distortions Are Intentional”. Album ini merupakan album konsep yang menggambarkan sebuah dunia fiksi yang disebut “Sonderland” dan sukses mendapat sambutan positif dari penggemar dan kritikus musik.

Neck Deep terus aktif dalam merilis single, EP, dan album baru. Mereka juga terus melakukan tur dan konser di berbagai negara di seluruh dunia. Neck Deep dikenal dengan musik pop punk mereka yang catchy dan lirik-lirik yang personal serta sangat terhubung dengan penggemar mereka. Mereka telah memenangkan beberapa penghargaan, termasuk Kerrang! Award for Best British Band pada tahun 2018 dan Alternative Press Music Award for Best Live Band pada tahun 2019.

Sejarah Awal Berdiri Nya Grup Band Payung Teduh

Payung Teduh adalah sebuah grup musik indie/folk asal Indonesia yang dibentuk di Yogyakarta pada tahun 2007. Grup musik ini terdiri dari empat anggota, yaitu Muhammad Istiqamah Djamad (Isgi) sebagai vokalis dan gitaris, Comi sebagai bassist, Ivan asal Sulawesi Tenggara sebagai gitaris dan penyanyi latar, serta Cito asal Malang sebagai drummer, Sejarah Payung Teduh dimulai ketika Isgi bertemu dengan Comi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Keduanya kemudian membentuk grup musik dan mulai bermain di beberapa kafe dan acara kecil di Yogyakarta. Pada tahun 2008, mereka merilis album mini pertama mereka, yang diberi judul “Payung Teduh”, dengan lagu-lagu seperti “Untuk Perempuan yang Sedang Dalam Pelukan” dan “Resah”. Album mini tersebut meraih sukses besar di kalangan penggemar musik indie di Indonesia dan membawa Payung Teduh ke panggung musik nasional.

Setelah sukses dengan album mini pertama mereka, Payung Teduh merilis album penuh pertama mereka yang berjudul “Dunia Batas” pada tahun 2010. Album ini berisi lagu-lagu seperti “Akad” dan “Berdua Saja”, yang menjadi hits besar di Indonesia. Selama beberapa tahun berikutnya, Payung Teduh merilis beberapa album lain, seperti “Pagi Yang Ceraikan” (2014) dan “Titik Balik” (2018), dan terus menarik perhatian penggemar musik indie di Indonesia.

Sayangnya, pada tahun 2018, Payung Teduh mengalami perpecahan saat dua anggota, yaitu Ivan dan Cito, memutuskan untuk keluar dari grup musik ini. Namun, Isgi dan Comi tetap melanjutkan karier musik mereka dan saat ini masih aktif di industri musik Indonesia, meskipun tidak lagi dengan nama Payung Teduh, Setelah perpecahan pada tahun 2018, Payung Teduh sempat vakum untuk beberapa waktu. Namun, pada tahun 2020, Isgi dan Comi mengumumkan bahwa mereka akan kembali ke panggung musik dengan membawa beberapa anggota baru, yaitu Fajar Adi Nugroho sebagai gitaris dan vokalis latar, serta Bayu Adisapoetra sebagai drummer, Pada tahun 2021, Payung Teduh merilis sebuah album baru yang diberi judul “Kembali Berdansa”, yang berisi 12 lagu baru yang dibawakan oleh formasi baru mereka. Album ini menjadi kembalinya Payung Teduh ke panggung musik nasional setelah mengalami perpecahan pada tahun 2018.

Selain merilis album baru, Payung Teduh juga aktif tampil di berbagai acara musik dan festival musik di Indonesia. Mereka juga tetap menjadi salah satu grup musik indie/folk paling populer dan dihormati di Indonesia, dengan lagu-lagu yang puitis dan sarat makna, Meskipun telah mengalami beberapa perubahan dalam formasi dan perjalanan karier mereka, Payung Teduh tetap menjadi salah satu ikon musik indie/folk Indonesia yang berhasil menarik perhatian penggemar musik di dalam dan luar negeri.

Selain itu, Payung Teduh juga pernah menerima beberapa penghargaan musik bergengsi di Indonesia, seperti Anugerah Musik Indonesia (AMI) dan Java Jazz Festival Award. Lagu-lagu mereka seperti “Akad”, “Untuk Perempuan yang Sedang Dalam Pelukan”, “Resah”, dan “Di Atas Meja” menjadi hits besar dan sering diputar di radio-radio di Indonesia, Di samping kesuksesan mereka di Indonesia, Payung Teduh juga telah tampil di berbagai festival musik internasional, seperti SXSW di Austin, Texas, dan Clockenflap Festival di Hong Kong. Mereka juga pernah tampil di beberapa negara seperti Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Amerika Serikat.

Payung Teduh terkenal dengan suara musik indie/folk yang khas, yang dikombinasikan dengan lirik yang bernada puitis dan reflektif. Mereka sering menggunakan instrumen musik tradisional seperti kendang dan angklung dalam musik mereka, yang memberikan sentuhan etnik pada lagu-lagu mereka, Dengan sejarah dan prestasi yang telah mereka raih, tidak dapat dipungkiri bahwa Payung Teduh adalah salah satu grup musik indie/folk terbaik dan paling berpengaruh di Indonesia. Meskipun telah mengalami perubahan dalam formasi dan karier mereka, Payung Teduh tetap menjadi salah satu grup musik yang paling dicintai oleh penggemar musik di Indonesia dan luar negeri.